Jumat, 20 Januari 2012

PROGRAM KEGIATAN RANTING NU DESA ADIPALA MASA KHIDMAH 2010-2015

LEMBAGA DAKWAH: Ada 8 item Program.
1. renovasi (pengecatan papan nama ranting NU)
2. mengadakan pertemuan rutin tiap malam sabtu wage
3. membentuk PAR (pengurus anak ranting)
4. mengadakan kegiatan hari besar islam bekerja sama dengan pemerintahan desa
5. mengadakan wisata religi ziarah wali sanga
6. mengadakan peringatan harlah NU
7. mengadakan haul masal bekerja sama dengan pemerintah desa
8. mengadakan silaturrahim antar ulama umara.

LEMBAGA PENDIDIKAN MA'ARIF
1. mengadakan pelatihan-pelatihan agama
    a. tajhizil janazah (perawatan janazah)
    b. risalatul mahidl dan KRR (kesehatan reproduksi remaja)
    c. mawaris
2. mengadakan lailatul ijtima' tiap tiga bulan sekali.
    a. muthola'ah bersama kitab fikih tradisionalis
    b. bahtsul masa'il masalah diniyah waqi'iyyah
3. mendirikan ramidin (RA/TK/MI/MADIN)

LEMBAGA SENI BUDAYA
1. mengadakan pembinaan seni baca al qur'an, hadroh, janeng, dan al barzanji pada tiap masjid dan musholla
2. mengembangkan dan melesatrikan kultur budaya NU

LEMBAGA SOSIAL MABARROT
1. mengkoordinir program peduli umat melalui santunan fakir miskin, yatim piatu dan jompo.

LEMBAGA PEREKONOMIAN
1. penjualan stiker NU
2. mengadakan iuran sukarela seluruh pengurus ranting NU desa adipala setiap pertemuan rutun Sabtu Wage.
3. pembuatan kalender NU
4. pembelian galon air bersih
5. pengadaan alat penyulingan air bersih
6. menerima sumbangan yang halal dan tidak mengikat.

....lanjutan profil NU Ranting Adipala

SYURIYAH :
Rois                    : K. Masngudi Syarif
Wakil Rois I        : K. Amirudin
Wakil Rois II       : Ali Maskur, S. Pd.
Katib                   : Khudlroni, S. Pd.I
Wakil Katib         : Suradi Eko Waluyo, S. Pd.
A'wan                  : K.M. Barodi
                              K. Hasan Mukhayat
                              K. Aminudin
                              H. Kaman Adi Sujono
                              Suprapto
                              Sunanto As
                              H. Muhidin

TANFIDZIYAH :
Ketua                  : K. Ridwan AS, S. Ag.
Wakil Ketua I      : Nur Afandi
Wakil Keetua II   : Hasbulloh AQ
Sekretaris            : Ach. Ludiono Ms
Wakil Sekretaris  : Rasiman, S. Pd.
Bendahara           : H. Ach. Muttaqin
Wakil Bendahara : Rakamto                    

LEMABAGA DAKWAH
Halimi Dahlan
Ali Dzulfikri
Nur Hafid (kayim)
Sukirman (Kayim)
Misbahussudur

LEMABAGA PENDIDIKAN MA'ARIF
Ach. Sutarto
Zakariya
Sarmin
Iswanto
Baino
Tugiman

LEMBAGA SENI BUDAYA
Subagyo (kayim)
Suyatno
Saino
Ach. Safrudin
Nur Siyam

LEMBAGA SOSIAL MABARROT
Sadiwan
Ach. Baidowi
Hadi sumarto
Arsidi
Kasan Sumarto

LEMBAGA PEREKONOMIAN
H. Musholih Sayuti, SE. MM.
H. Usman
H. Abdullah Supriyatmono
H. Kuwatno
Ir. Subandono
Faizin
Sukardi

Jumat, 13 Januari 2012

PROFIL RANTING NU DESA ADIPALA MASA KHIDMAH 2010 - 2015

Ranting NU Desa Adipala berada di Desa Adipala Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Sekretariat di Jalan Ahmad Yani No. 258 A Adipala Cilacap Kode Pos 53271.
Inilah sekilas Profil Ranting Nu Desa Adipala :
 A. Pasca Musran Ranting NU Desa Adipala Masa Khidmah 2005 - 2010, terpilih susunan pengurus baru
Ranting NU Desa Adipala Masa Khidmah 2010 - 2015.
B. Menyusun calon pengurus Ranting NU Desa Adipala Masa Khidmah 2010 - 2015 di Musholla Mad Isma'il pada tanggal 15 Pebruari 2010. 
C. Pengajuan Permohonan SK Kepengurusan Ranting NU Desa Adipala Masa Khidmah 2010 - 2015 kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Cilacap dengan rekomendasi dari Majelis Wakil Cabang (MWC)  Kecamatan Adipala pada tanggal 15 Pebruari 2010. 
D. SUSUNAN PENGURUS RANTING NU DESA ADIPALA MASA KHIDMAH 2010 -2015.

Rabu, 04 Januari 2012

Ke NUan

INFO BUAT TEMAN-TEMAN ... .
Wahabisme
Wahabisme kini tumbuh di Indonesia. Sejumlah ma’had atau pesantren yang mengusung ideologi wahabisme bermunculan. Seorang teman yang sedang meriset Wahabisme di Indonesia mencatat tak kurang dari empat belas pesantren di Indonesia yang menyebarkan doktrin Wahabisme. Dibanding data statistik pesantren di Indonesia yang ribuan jumlahnya, angka empat belas memang kecil. Tapi fenomena penyebaran doktrin Wahabisme ini sudah sangat merisaukan.
Di tengah kecenderungan masyarakat Islam yang dianggap mengidap penyakit TBC (takhayyul, bid’ah, dan Khurafat), Wahabisme muncul untuk menghancurkannya. Dengan semboyan al-ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah (kembali kepada al-Qur’an dan al-Hadits) mereka berdakwah untuk mengajak umat Islam mengikuti ajaran Islam yang benar: Wahabisme.
Berpusat di Arab Saudi, Wahabisme yang didirikan oleh Muhammad ibn Abdul Wahab ibn Sulaiman al-Najdi pada abad ke-18, adalah salah satu sekte berpaham keras dalam Islam. Muhammad ibn Abdul Wahab lahir di Uyaynah, termasuk daerah Najd, bagian timur Kerajaan Saudi Arabia sekarang, tahun 1111 H/1699 M dan meninggal dunia tahun 1206 H/1791 M. Ia belajar ke sejumlah guru terutama yang bermazhab Hanbali. Ayahandanya, Abdul Wahab, adalah seorang hakim (qadhi) pengikut Imam Ahmad ibn Hanbal.
Kelompok Wahabi mengklaim dapat mengembalikan umat Islam kepada ajaran Islam dan akidah yang murni. Mereka ingin kembali kepada al-Qur’an dalam makna yang harafiah. Al-Qur’an dianggap hanya deretan huruf yang tak berkaitan dengan konteks di sekitar. Dengan pendekatan ini, mereka menolak sejumlah tradisi (al-‘urf) yang tumbuh subur dalam masyarakat. Semua keadaan ingin dikembalikan pada keadaan zaman Nabi Muhammad. Mereka tak setuju rasionalisme yang berkembang dalam filsafat Islam. Demi literalisme al-Qur’an, Ushul Fikih mereka acuhkan.
Literalisme kaum Wahabi terus mengungkung mereka. Wahabisme menghendaki Islam yang “murni” dan “asli”—tentu dalam pengertian mereka. Dengan semangat purifikasi ajaran Islam, mereka menampik sejarah. Wahabisme menyeleksi kemodernan. Islam dalam pengertian Wahabisme tak boleh dijamah tangan ilmu pengetahuan. Itu sebabnya, tak aneh jika tahun 1920-an, Wahabisme mengharamkan telepon dan radio masuk Mekah. Akibatnya, pemurnian berujung di jurang kegagalan. Wahabisme tak dikehendaki umat Islam. Sebagian ulama Sunni tak menghendaki jika Wahabisme dianggap menjadi bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Kakak kandung Muhammad ibn Abdul Wahab sendiri, Sulaiman ibn Abdul Wahab, menolak keras ideologi Wahabisme.
Wahabisme sebenarnya tak punya teologi yang unik. Ia hanya mendramatisasi doktrin-doktrin lama yang cenderung kaku dan rigid. Sebagaimana umumnya umat Islam lain, Wahabisme mendasarkan ajaran dan doktrinnya pada tauhid. Jika Mu’tazilah mengkampanyekan tauhid, itu juga yang dilakukan Wahabisme. Lalu ada apa dengan konsep tauhid Wahabisme? Sejumlah pihak menilai bahwa tauhid Wahabisme adalah tauhid ekstrem. Dengan konsep tauhidnya, Wahabisme mudah mengirimkan vonis kafir kepada kelompok-kelompok Islam yang berbeda tafsir dengan dirinya. Mereka tak menyetujui tawassul, ziarah kubur, tradisi tahlil, dan lain-lain. Ujungnya adalah penghalalan darah orang lain untuk ditumpahkan. Walau tak mengaku sebagai pelanjut Kelompok Khawarij, Wahabisme memiliki kesamaan gerakan: menyukai kekerasan. Alkisah, makam Zaid al-Khaththab—saudara kandung Sahabat Umar ibn Khaththab—pernah dihancurkan Kelompok Wahabi. Tahun 1802, mereka menyerang Karbala.
Wahabisme kini tumbuh di Indonesia. Sejumlah ma’had atau pesantren yang mengusung ideologi Wahabisme bermunculan. Seorang teman yang sedang meriset Wahabisme di Indonesia mencatat tak kurang dari empat belas pesantren di Indonesia yang menyebarkan doktrin Wahabisme. Dibanding data statistik pesantren di Indonesia yang ribuan jumlahnya, angka empat belas memang kecil. Tapi fenomena penyebaran doktrin Wahabisme ini sudah sangat merisaukan. Atas keadaan ini, sebagian mengucapkan Alhamdulillah, dan sebagian yang lain berkata Innalillah. Wallahu A’lam bis Shawab. [
abikafisanurnuadipala@gmail.com]

Galeri : Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mad Ismail 2011